Buen Festival ke-IV Segera Digelar, Ajang Unjuk Seni dan UMKM

  • Dec 08, 2021
  • Admin Desa Bangun Mulya
  • Buen Festival, Covid-19, News

Menghitung hari gelaran Buen Festival, segala persiapan hingga kini setidaknya telah 90 persen. Melibatkan ratusan pegiat seni dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) seluruh Penajam Paser Utara (PPU).

Gelaran andalan daerah ke-IV di Benuo Taka ini mengangkat tajuk Uwat Berayak Taka Kate. Berartikan “bangkit bersama kita bisa”. Menyiratkan semangat untuk masyarakat bisa tetap semangat menghadapi situasi pandemi COVID-19 yang tak kunjung berakhir, yang dampak terparahnya paling dirasakan di sektor ekonomi.

Panitia Buen Festival 2021 sudah mematangkan koordinasi dengan setiap elemen terkait. Termasuk TNI/Polri dan Satgas COVID-19 PPU. Agar gelaran selama 3 hari, 17 – 19 Desember itu bisa berjalan dengan lancar jaya.

 

Sekretaris Panitia, Yuni Nurhayati Aka menjelaskan, untuk persiapan lokasi sudah 90 persen. Ada dua lokasi yang disiapkan menjadi pusat gelaran.
“Satu di pendopo, yang satu lagi belakang Kantor Pemerintah Desa Bangun Mulya,” kata dia dikutip dari Harian Disway Kaltim – Disway News Network (DNN).
Dia yang juga Sekretaris Desa Bangun Mulya ini menyebutkan, pusat acara ialah pada dua panggung pertunjukan. Pengisinya ialah seniman tari dan musik dari lokal PPU. Kemudian ada stand UMKM lokal. “Dasa wisma se-Kecamatan Waru kita fasilitasi. Tapi kita ajak semua pelaku UMKM di PPU. Untuk senimannya semua dari lokal PPU,” ujar dia.
 
Pendaftaran lapak UMKM ditutup hingga 9 Desember. Hingga kini telah ada 55 UMKM lokal. Yang akan memamerkan produk-produk lokal. Mulai produk pangan hingga kerajinan. Situasi pandemi yang membuat festival kali ini sedikit berbeda. Berkonsentrasi semi virtual. Jadi setiap pentas seni yang tersaji secara langsung, juga akan disiarkan secara digital. Pun karena masih pandemi, jadi kegiatan dan jumlah yang ingin berpartisipasi dibatasi. Padahal yang ingin ikut tak sedikit.
 
“Ada banyak, ratusan. Tapi kita batasi. Karena keterbatasan waktu. Jadi semua dibatasi siang hari sampai jam 5 sore, dan malam sampai jam 10,” sebut Yuni.
Adapun dari yang mendaftar itu, dilakukan seleksi. Menyesuaikan durasi yang ada. Yaitu 42 penampilan.
Hal ini berbeda jauh dengan festival-festival sebelumnya yang dilaksanakan penuh selama 7 hari. Mendatangkan seniman lokal, nasional bahkan mancanegara. Pertama kali digelar 2017, Gelaran tahun ini juga sempat tertunda karena pandemi pada 2020 lalu. Adapun pertujukan seni juga didominasi seniman lokal. Dengan alasan, tidak ingin menimbulkan potensi keramaian yang berlebihan.
 
“Kita fokus di lokal. Karena kalau mendatangkan dari luar, kita perlu buat izin dari Polda Kaltim. Jadi sementara masih seniman lokal saja,” ujar dia. Meski acara nanti dalam keadaan serba terbatas, Yuni memastikan makna dari adanya festival ini takkan berkurang. Yaitu bertujuan untuk melestarikan kesenian daerah, menyosialisasikan kearifan lokal serta menghidupkan sektor perekonomian masyarakat.
 
Terlebih dalam situasi pandemi. “Semoga semua berjalan lancar hingga hari pertunjukan,” harap Yuni. Acara utama masih belum dimulai, rangkaian Buen Festival resmi dilaksanakan mulai besok. Ada workshop membatik di Kelompok Batik Tulis Sekar Buen. Dilaksanakan 8-9 Desember. Ada 60 partisipan yang mendaftar untuk menimba ilmu menoreh tinta pada selembar kain.