3 Dusun di Desa Bangun Mulya Penajam Paser Utara, Ada 4 Rumah Mengundurkan Diri dari PKH

  • Jul 23, 2021
  • Admin Desa Bangun Mulya
  • News

Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur melakukan lebelisasi pada rumah-rumah keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH).

Pelaksanaan hari ini, Senin (9/9/2019), penyegelan dilakukan di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru.

Kepala Dinsos Penajam Paser Utara, Bagenda Ali yang ditemui Tribunkaltim.co, di lokasi penyegelan rumah KPM menyebutkan, labelisasi rumah KPM PKH sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial (Permensos) RI Nomor 01 Tahun 2019 tentang penyaluran belanja bantuan sosial dilingkungan Kementerian Sosial.

Di Desa Bangun Mulya, terdata 97 rumah yang menerima bantuan KPM PKH.

Dimulai pada 3 dusun RT 2 Desa Bangun Mulya, sudah 4 rumah yang mengundurkan diri.

Sedangkan di Kecamatan Waru secara keseluruhan, tercatat 599 KPM.

Labelisasi KPM PKH di Kecamatan Waru, dilokuskan di dua Desa yakni, Desa Bangun Mulya dan Desa Sesulu.

Desa Bangun Mulya dimulai hari ini hingga 15 September 2019, sedangkan Desa Sesulu dimulai 16 September hingga 19 September 2019.

"Kami dari Dinas Sosial melakukan penyegelan bersama tim kelompok kerja desa, berdasarkan hasil rapat yang dilakukan sebelumnya," katanya.

"Ucapan terima kasih juga kami berikan kepada kepala RT, tokoh agama, tokoh masyarakat serta Bupati tercinta kita yang mendukung penuh kegiatan ini," sambungnya.

Pelabelan rumah-rumah penerima yang dilakukan langsung dengan turun ke lapangan, bertujuan untuk memastikan pemberian bantuan kepada masyarakat secara tepat sasaran.

Keluarga penerima manfaat yang mengundurkan diri, lanjut Bagenda adalah keluarga yang sudah meningkat ekonominya.

Warga KPM PKH yang disasar, harus memiliki indikator, yakni umur, penghasilan dan aset.

Masyarakat yang mengundurkan diri sebagai KPM PKH, akan diganti oleh masyarakat pra sejahtera lain yang membutuhkan.

Data KPM akan di input kedalam basis data terpadu (BDT) untuk mendapatkan bantuan pada tahun 2020 mendatang.

Mudah-mudahan dengan labelisasi ini, penyaluran bantuan dipastikan tepat sasaran.

"Masyarakat yang sudah mampu dan mengundurkan diri, tidak akan ditempelkan stiker labelisasi tersebut," pungkasnya.

Di tempat terpisah, Dinas Sosial Kabupaten Berau mengklaim, sepanjang tahun 2018 hingga 2019 ini, angka kemiskinan mengalami penurunan yang signifikan.

Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Berau Sri Eka Takariyanti.

Berdasarkan data tahun 2018, warga miskin Kabupaten Berau mencapai 8.849 orang, Tahun 2019 ini, kata Eka, masih ada 4.662 warga miskin.

Eka mengatakan, Program Keluarga Harapan (PKH) berkontribusi untuk menurunkan angka kemiskinan.

Melalui PKH, warga kurang mampu yang terdaftar dalam Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) mendapat bantuan berupa uang tunai.

Ditambah lagi dengan pemberian Beras Sejahtera (Rastra) dan Beras Miskin (Raskin).

"Untuk PKH itu disalurkan dari Kementerian Sosial melalui rekening mereka. Untuk nominalnya berbeda untuk balita, penyandang stabilitas dan orang tua, " ungkapnya.

Selain PKH, kata Eka, beasiswa juga menjadi salah satu upaya Pemkab Berau mengurangi angka kemiskinan.

Pemkab Berau memberikan beasiswa pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi.

Beasiswa tahun 2019 ini dikhususkan bagi pelajar dan mahasiswa yang berprestasi dan berasal dari keluarga kurang mampu.

Sementara itu, Kasubag Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabupaten (Setkab) Berau, Aminah mengatakan, program pengentasan kemiskinan yang paling efektif melalui program pendidikan.

"Kalau pendidikan seseorang bagus dan tinggi, setelah lulus diharapkan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

Sehingga dapat mengangkat derajat keluarga ataupun membantu saudaranya. Oleh karena itu, Bupati punya program beasiswa generasi emas bagi keluarga yang tidak mampu dan yang berprestasi," jelasnya.

Program beasiswa yang diberikan oleh Pemkab Berau diklaim sebagai salah satu program yang berkontribusi untuk menekan angka kemiskinan. Dinas Sosial Mengklaim, Angka Kemiskinan di Berau Menurun (TRIBUN KALTIM/ GEAFRY NECOLSEN)

Tahun 2019 ini ada 900 kuota beasiswa untuk pelajar yang meneruskan pendidikan ke tingkat SMA sederajat dan sisanya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Beasiswa yang diberikan berupa bantuan dana pendidikan senilai Rp 3 juta per tahun untuk mahasiswa dan RP 2 juta per tahun untuk pelajar," ujarnya.

Selain beasiswa untuk pelajar SMA, Pemkab Berau juga menganggarkan beasiswa gemilang, untuk pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).